05/11/11

Candi Prambanan

LEGENDA CANDI SEWU (PRAMBANAN) Alkisah, pada dahulu kala terdapat sebuah kerajaan besar yang bernama Prambanan. Rakyatnya hidup tenteran dan damai. Tetapi, apa yang terjadi kemudian? Kerajaan Prambanan diserang dan dijajah oleh negeri Pengging. Ketentraman Kerajaan Prambanan menjadi terusik. Para tentara tidak mampu menghadapi serangan pasukan Pengging. Akhirnya, kerajaanPrambanan dikuasai oleh Pengging, dan dipimpin oleh Bandung Bondowoso. Bandung Bondowoso seorang yang suka memerintah dengan kejam. “Siapapun yang tidak menuruti perintahku, akan dijatuhi hukuman berat!”, ujar Bandung Bondowoso pada rakyatnya. Bandung Bondowoso adalah seorang yang sakti dan mempunyai pasukan jin. Tidak berapa lama berkuasa, Bandung Bondowoso suka mengamati gerak-gerik Roro Jonggrang, putri RajaPrambanan yang cantik jelita. “Cantik nian putriitu. Aku ingin dia menjadi permaisuriku,” pikir Bandung Bondowoso. Esok harinya, Bondowoso mendekati Roro Jonggrang. Bandung Bondowoso : “Kamu cantik sekali, maukah kau menjadi permaisuriku ?”, Roro Jonggrang tersentak, mendengar pertanyaan Bondowoso. Roro Jonggrang : “Laki-laki ini lancang sekali, belum kenal denganku Langsung menginginkanku menjadi permaisurinya”, (dalam hati) “Apa yang harus aku lakukan ?”. (Pikirannya berputar- putar) Jika ia menolak, maka Bandung Bondowoso akan marah besar dan membahayakan keluarganya serta rakyat Prambanan. Untuk mengiyakannya pun tidak mungkin, karena Roro Jonggrangmemang tidak suka dengan Bandung Bondowoso. Bandung Bondowoso : “Bagaimana, Roro Jonggrang ?” (desak Bondowoso) Akhirnya Roro Jonggrang mendapatkan ide. Roro Jonggrang : “Saya bersedia menjadi istri Tuan, tetapi ada syaratnya,” Bandung Bondowoso : “Apa syaratnya? Ingin harta yang berlimpah? Atau Istana yang megah?”. Roro Jonggrang : “Bukan itu, tuanku, kata Roro Jonggrang. Saya minta dibuatkan candi, jumlahnya harus seribu buah. Bandung Bondowoso : “Seribu buah?” (teriak Bondowoso.) Roro Jonggrang : “Ya, dan candi itu harus selesai dalam waktu semalam.” Bandung Bondowoso menatap Roro Jonggrang, bibirnya bergetar menahan amarah. Sejak saat itu Bandung Bondowoso berpikir bagaimana caranya membuat 1000 candi. Akhirnya ia bertanya kepada penasehatnya. Penasehat : “Saya percaya tuanku bias membuat candi tersebut dengan bantuan Jin!”, Bandung Bondowoso : “Ya, benar juga usulmu, siapkan peralatan yang kubutuhkan!” Setelah perlengkapan di siapkan. Bandung Bondowoso berdiri di depan altar batu. Kedua lengannya dibentangkan lebar-lebar. Bandung Bondowoso : “Pasukan jin, Bantulah aku!” (teriaknya dengan suara menggelegar) Tak lama kemudian, langit menjadi gelap. Angin menderu-deru. Sesaat kemudian, pasukan jin sudah mengerumuni Bandung Bondowoso. pemimpin jin : “Apa yang harus kami lakukan Tuan ?”, tanya jin. Bandung Bondowoso : “Bantu aku membangun seribu candi,” Para jin segera bergerak ke sana kemari, melaksanakan tugas masing-masing. Dalam waktu singkat bangunan candi sudah tersusun hampir mencapai seribu buah. Sementara itu, diam-diam Roro Jonggrang mengamati dari kejauhan. Ia cemas, mengetahui Bondowoso dibantu oleh pasukan jin. Roro Jonggrang : “Wah, bagaimana ini?”, (ujar Roro Jonggrang dalam hati.) Ia mencari akal. Para dayang kerajaan disuruhnya berkumpul dan ditugaskan mengumpulkan jerami. Roro Jonggrang : “Cepat bakar semua jerami itu!” (perintahnya) Sebagian dayang lainnya disuruhnya menumbuk lesung. Dung…dung…dung! Semburat warna merah memancar ke langit dengan diiringi suara hiruk pikuk, sehingga mirip seperti fajar yang menyingsing. Pasukan jin mengira fajar sudah menyingsing. Pasukan jin : “Wah, matahari akan terbit!” (seru jin) Pasukan jin : “Kita harus segera pergi sebelum tubuh kita dihanguskan matahari,” (sambung jin yang lain) Para jin tersebut berhamburan pergi meninggalkan tempat itu. Bandung Bondowoso sempat heran melihat kepanikan pasukan jin. Paginya, Bandung Bondowoso mengajak Roro Jonggrang ke tempat candi. Bandung Bondowoso : “Candi yang kau minta sudah berdiri!” Roro Jonggrang segera menghitung jumlah candi itu. Ternyata jumlahnya hanya 999 buah!. Roro Jonggrang : “Jumlahnya kurang satu!” Roro Jonggrang : “Berarti tuan telah gagal memenuhi syarat yang saya ajukan”. Bandung Bondowoso terkejut mengetahui kekurangan itu. Ia menjadi sangat murka. Bandung Bondowoso : “Tidak mungkin…”, ( menatap tajam pada Roro Jonggrang) Bandung Bondowoso : “Kalau begitu kau saja yang melengkapinya!” (sambil mengarahkan jarinya pada Roro Jonggrang) Ajaib! Roro Jonggrang langsung berubah menjadi patung batu. Sampai saat ini candi-candi tersebut masih ada dan terletak di wilayah Prambanan, Jawa Tengah dan disebut Candi Roro Jonggrang.